Nabi Muhammad SAW merupakan figur utama dalam Islam, dengan perjalanan hidup yang penuh pelajaran dan hikmah. Salah satu titik penting dalam sejarah kenabian beliau adalah saat diangkat menjadi Rasul, yang menjadi awal dari penyebaran ajaran Islam ke seluruh penjuru dunia.
Di tengah masyarakat Arab jahiliah yang diliputi penyembahan berhala dan ketidakadilan sosial, Nabi Muhammad datang membawa cahaya keimanan dan nilai-nilai ketauhidan.
Diangkat Menjadi Rasul pada Usia 40 Tahun
Mengacu pada buku Kisah Nabi Muhammad SAW karya Ajen Dianawati, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya ketika beliau berusia 40 tahun, tepatnya pada 17 Ramadan tahun 611 Masehi.
Momen penting ini terjadi di Gua Hira, sebuah tempat sunyi di Jabal Nur yang sering menjadi tempat beliau bertafakur dan mencari ketenangan. Nabi Muhammad kerap merenungi kondisi masyarakat Quraisy yang jauh dari nilai-nilai ilahi dan keadilan.
Gua tersebut menjadi saksi awal mula kenabian, ketika Allah SWT menyampaikan wahyu pertama melalui Malaikat Jibril.
Turunnya Wahyu Pertama di Gua Hira
Saat sedang beribadah di Gua Hira, Nabi Muhammad didatangi oleh Malaikat Jibril yang hadir dalam wujud manusia. Ia mendekap Nabi dan berkata, “Iqra’!” atau “Bacalah!”
Nabi Muhammad menjawab dengan jujur bahwa beliau tidak bisa membaca. Peristiwa ini berulang hingga tiga kali, lalu Malaikat Jibril pun menyampaikan lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq (ayat 1–5), yang menjadi wahyu pembuka kenabian.
Setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad kembali ke rumah dengan kondisi ketakutan dan tubuh gemetar. Beliau meminta istrinya, Siti Khadijah, untuk menyelimutinya. Setelah tenang, beliau menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya.
Siti Khadijah lalu membawa beliau menemui Waraqah bin Naufal, sepupu Khadijah yang dikenal sebagai seorang alim dan penganut ajaran monoteistik. Waraqah menyatakan bahwa pengalaman Nabi Muhammad adalah bentuk kenabian seperti yang dialami Nabi Musa AS. Ia meyakinkan bahwa Muhammad akan menjadi utusan terakhir bagi umat manusia.
Siti Khadijah pun menjadi orang pertama yang masuk Islam, sekaligus pendukung utama perjuangan dakwah Nabi.
Awal Perjuangan Dakwah Islam
Setelah diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW menjalani masa kenabian selama 23 tahun hingga wafat pada usia 63 tahun. Dalam kurun waktu itu, beliau menghadapi berbagai rintangan, khususnya dari kaum Quraisy yang menolak ajaran tauhid.
Namun, perjuangan beliau tidak dilakukan sendiri. Nabi didampingi oleh orang-orang terdekat dan para sahabat yang setia, seperti Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, serta istrinya, Siti Khadijah, yang senantiasa mendukung secara moral dan materi.
Peristiwa turunnya wahyu pertama menjadi titik awal perubahan besar dalam sejarah manusia. Ajaran Islam mulai disebarluaskan, mengajak umat manusia untuk meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada Allah SWT.
Penutup
Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul bukan hanya peristiwa spiritual, tetapi juga momen bersejarah yang membawa perubahan besar dalam peradaban. Melalui wahyu yang diterimanya, beliau menyampaikan risalah kebenaran, keadilan, dan tauhid kepada seluruh umat manusia.
Kisah ini bukan sekadar catatan sejarah, tetapi juga pengingat bagi umat Islam akan pentingnya keimanan, keteladanan, dan kesungguhan dalam menjalani kehidupan sesuai ajaran Allah SWT.
Wallahu a’lam bish-shawab.