
Berdoa adalah inti dari ibadah dan merupakan bentuk komunikasi langsung seorang hamba kepada Tuhannya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan manusia untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada-Nya. Namun, tidak semua waktu memiliki keistimewaan yang sama. Ada momen-momen tertentu di mana doa lebih mudah dikabulkan dan jarak antara hamba dan Rabb-nya terasa begitu dekat.
Waktu Paling Mustajab: Saat Sujud
Salah satu momen paling istimewa dalam berdoa adalah ketika seorang hamba berada dalam posisi sujud dalam salat. Rasulullah SAW bersabda:
“Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabb-nya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa (saat sujud).”
(HR Muslim dan an-Nasa’i)
Sujud bukan sekadar gerakan fisik dalam salat, tetapi juga merupakan puncak spiritualitas dalam beribadah. Karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan permohonan dalam kondisi ini.
Waktu Doa Paling Didengar
Selain saat sujud, Rasulullah SAW juga menyebutkan dua waktu lain yang sangat dianjurkan untuk berdoa. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah RA, beliau bersabda:
“Doa yang paling didengar adalah pada sepertiga malam terakhir, dan setelah salat-salat wajib.”
(HR At-Tirmidzi, hadits hasan)
Dua waktu tersebut memiliki keistimewaan tersendiri:
-
Sepertiga malam terakhir: Saat kebanyakan manusia sedang tidur, inilah waktu yang paling sunyi dan khusyuk untuk bermunajat.
-
Setelah salat fardhu: Momentum setelah menunaikan ibadah utama menjadi waktu yang penuh keberkahan untuk berdoa.
Larangan dalam Berdoa
Meskipun berdoa dianjurkan, Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya untuk menghindari doa yang mengandung keburukan, terutama terhadap diri sendiri, anak, atau harta. Dalam hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian mendoakan keburukan terhadap diri kalian, anak-anak kalian, dan harta kalian. Bisa jadi doa itu bertepatan dengan waktu mustajab, lalu Allah kabulkan doa tersebut.”
Doa yang mengandung amarah atau emosi sesaat bisa berdampak negatif jika bertepatan dengan waktu dikabulkannya doa.
Syarat Agar Doa Dikabulkan
Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya bersikap sabar dalam berdoa. Banyak doa tidak dikabulkan bukan karena tidak didengar, tetapi karena hamba tersebut terburu-buru atau mudah berputus asa. Beliau bersabda:
“Doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak terburu-buru, dengan berkata: ‘Aku sudah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan.’”
(Muttafaq ‘Alaih)
Dalam riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa doa akan terus dikabulkan selama tidak mengandung dosa, permusuhan, atau permintaan untuk memutus tali silaturahmi.
Kesimpulan
Agar doa lebih berpeluang dikabulkan, penting bagi kita untuk:
-
Memanfaatkan waktu-waktu mustajab seperti sujud, sepertiga malam terakhir, dan setelah salat fardhu.
-
Menghindari doa yang dilarang atau bernada keburukan.
-
Menjaga adab berdoa dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta tidak terburu-buru menginginkan hasil.
Semoga kita semua diberi keistiqamahan dalam berdoa dan doa-doa kita diterima oleh Allah SWT.
Wallahu a’lam.