Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak jarang berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda—baik itu sebagai tetangga, rekan kerja, atau teman di lingkungan sosial. Di negara seperti Indonesia yang dikenal dengan kemajemukannya, perbedaan agama adalah hal yang sangat lumrah.

Islam sebagai agama yang mengedepankan rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam), memberikan pedoman bagi umatnya untuk hidup rukun dengan siapa pun, tanpa memandang agama atau latar belakang.

Toleransi: Kunci Menghargai Perbedaan

Sikap menghormati perbedaan agama disebut sebagai toleransi, yaitu kemampuan untuk menerima dan menghargai keyakinan orang lain tanpa harus mengadopsi atau menyetujui ajaran mereka. Dalam ajaran Islam, toleransi merupakan wujud dari akhlak mulia dan kebijaksanaan sosial.

Dalam buku Antologi Hadits Tarbawi karya Anjali Sriwijbant dan tim, dijelaskan bahwa toleransi menjadi landasan penting dalam membangun hubungan harmonis antar umat beragama. Toleransi bukan berarti melemahkan keyakinan, melainkan mencerminkan sikap dewasa dalam menyikapi perbedaan.

Landasan Islam tentang Toleransi

Sikap toleransi dalam Islam memiliki dasar yang kuat, baik dalam hadits maupun Al-Qur’an. Salah satunya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:

“Agama yang paling dicintai oleh Allah adalah agama yang lurus dan toleran (Al-Hanafiyyah As-Samhah).”
(HR. Bukhari)

Hadits ini mengajarkan bahwa kelurusan dalam beragama harus dibarengi dengan kelapangan hati dalam menyikapi keberagaman.

Selain itu, Al-Qur’an pun secara tegas menyampaikan prinsip kebebasan beragama dalam Surah Al-Kafirun ayat 6:

“Lakum dinukum wa liya din”
“Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.”

Ayat ini menjadi simbol kuat akan penghormatan terhadap hak setiap individu dalam memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.

Hikmah dari Menghargai Perbedaan Agama

Menghormati keyakinan orang lain tidak hanya menunjukkan kematangan spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial. Beberapa hikmah yang bisa dirasakan antara lain:

  1. Menciptakan Kehidupan yang Damai
    Dengan saling menghargai, suasana lingkungan menjadi lebih tenteram dan jauh dari konflik. Kedamaian hanya bisa tercapai bila setiap pihak saling memahami batasan dan hak masing-masing.

  2. Menjadi Perekat Sosial
    Toleransi memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dalam keberagaman. Sikap ini menjembatani perbedaan dan menjadi fondasi kuat dalam membangun persatuan.

  3. Menumbuhkan Solidaritas
    Saat seseorang mampu menghargai perbedaan, ia akan lebih mudah berempati dan membangun relasi yang sehat dengan orang lain. Hal ini tentu memperkuat semangat gotong royong dan rasa kebersamaan.

Menghargai perbedaan bukan berarti melemahkan iman, melainkan menunjukkan kedewasaan dalam beragama dan bermasyarakat. Islam mendorong umatnya untuk menjadi pribadi yang inklusif, penuh kasih, dan bijaksana dalam menyikapi keberagaman.

Jika kamu ingin artikel ini diubah dalam versi narasi anak muda, ceramah, atau konten sosial media (seperti carousel Instagram), tinggal beri tahu saja!