Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras serangan mematikan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di Jalur Gaza, Palestina, pada hari Kamis. Dalam pernyataan resminya, Riyadh menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak, mengingat aksi militer Israel secara langsung telah menyasar warga sipil serta tempat-tempat ibadah.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa serangan berulang di wilayah tersebut merupakan ancaman serius terhadap stabilitas kawasan. “Kejahatan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel memerlukan respons tegas dari masyarakat internasional,” ujar pernyataan itu.

Dewan Keamanan PBB Diminta Bertindak, Mekanisme Akuntabilitas Ditekankan

Kerajaan menegaskan bahwa dunia internasional—khususnya Dewan Keamanan PBB—perlu mengaktifkan mekanisme akuntabilitas global terhadap pelanggaran hukum humaniter yang dilakukan oleh Israel. Saudi juga menekankan pentingnya menghentikan kekerasan yang terus meningkat dan menjamin perlindungan terhadap warga sipil Palestina.

Serangan tersebut menyebabkan tiga orang tewas—dua perempuan dan satu laki-laki—serta melukai sejumlah lainnya, menurut laporan dari Patriarkat Latin Yerusalem yang menaungi gereja tersebut. Para korban dilaporkan sedang berlindung di kompleks gereja setelah kehilangan rumah dan harta benda akibat serangan sebelumnya.

Paus Leo dan Pemimpin Dunia Mengecam, Investigasi Israel Masih Berjalan

Paus Leo melalui telegram menyampaikan dukacita mendalam atas insiden itu dan menyerukan gencatan senjata segera. Telegram yang ditandatangani oleh Kardinal Pietro Parolin menekankan harapan Vatikan akan dialog dan perdamaian di kawasan, meskipun tidak secara langsung menyebutkan Israel sebagai pelaku.

Militer Israel mengklaim sedang menyelidiki insiden tersebut dan menyatakan bahwa gereja bukan merupakan target serangan. Kementerian Luar Negeri Israel juga menyampaikan bahwa hasil penyelidikan akan diumumkan secara terbuka.

Patriarkat mengonfirmasi bahwa gereja mengalami kerusakan parah dan pastor paroki, Pastor Gabriel Romanelli asal Argentina, termasuk dalam daftar korban luka. Tayangan televisi memperlihatkan Pastor Romanelli sedang dirawat di Rumah Sakit Al-Ahli, dengan luka di bagian kaki.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni turut mengecam serangan tersebut, menyebut bahwa tindakan militer Israel terhadap warga sipil dan tempat ibadah “tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.”