
Sedekah merupakan salah satu amalan mulia dalam Islam yang dianjurkan bagi setiap muslim, tanpa memandang status sosial atau kemampuan finansial. Amalan ini tidak hanya membawa pahala besar, tetapi juga menjadi cara efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan bersedekah telah banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadits Nabi Muhammad SAW.
Apa Sebenarnya Sedekah Itu?
Secara umum, sedekah adalah tindakan memberikan sebagian dari apa yang dimiliki demi kebaikan dan dalam rangka mencari ridha Allah SWT. Hal ini dijelaskan oleh Reza Pahlevi Dalimuthe dalam bukunya 100 Kesalahan dalam Sedekah. Namun, sedekah tidak selalu identik dengan uang atau harta. Bahkan, senyum kepada sesama pun dinilai sebagai sedekah di sisi Allah.
Al-Qur’an secara tegas mendorong umat Islam untuk bersedekah. Salah satunya dalam Surah Al-Baqarah ayat 254:
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada jual beli padanya, tidak ada persahabatan, dan tidak ada syafaat…” (QS. Al-Baqarah: 254)
Demikian pula dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Hudzaifah, disebutkan bahwa:
“Setiap perbuatan baik adalah sedekah.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dll)
Dua Amalan Sedekah yang Sangat Dianjurkan
Dari sekian banyak bentuk sedekah, terdapat dua amalan yang sangat dianjurkan karena pahalanya yang besar dan terus mengalir: wakaf dan salat Dhuha.
1. Wakaf: Sedekah Jariyah yang Pahalanya Tak Pernah Putus
Wakaf dikenal sebagai bentuk sedekah jariyah, di mana pahala dari amalan ini terus mengalir meski pelakunya telah meninggal dunia. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Jika anak Adam wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)
Wakaf adalah menyerahkan suatu aset untuk kemaslahatan umum, yang tidak boleh diperjualbelikan, diwariskan, atau disewakan. Seperti dijelaskan dalam buku Hukum Perwakafan di Indonesia oleh Hujriman, wakaf berarti “menahan” aset dan menjadikannya bermanfaat secara terus-menerus.
Contoh wakaf bisa berupa tanah untuk masjid, sekolah, atau pesantren, hingga toko atau kebun yang hasilnya digunakan untuk mendukung dakwah dan kegiatan sosial.
2. Salat Dhuha: Ringan Tapi Berpahala Setara Umrah
Salat Dhuha adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa salat Dhuha bisa menggantikan kewajiban sedekah pada setiap sendi tubuh kita.
“Setiap ruas tubuh manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap pagi… Semua itu bisa digantikan dengan dua rakaat salat Dhuha.” (HR Muslim)
Bahkan, dalam hadits lain disebutkan bahwa salat Dhuha dapat mendatangkan pahala setara umrah:
“Barang siapa melakukan salat Dhuha, maka pahalanya seperti pahala umrah.” (HR Abu Dawud)
Adab Bersedekah agar Bernilai di Sisi Allah
Agar sedekah yang dilakukan benar-benar mendatangkan pahala, kita perlu memperhatikan adab dalam bersedekah. Beberapa etika penting yang dijelaskan dalam Mausuatul Adab al-Islamiyyah karya Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada antara lain:
-
Niat ikhlas karena Allah SWT
-
Mendahulukan sedekah wajib seperti zakat
-
Memberi kepada yang paling membutuhkan
-
Mengutamakan keluarga dan tetangga
-
Menghindari sedekah dari harta haram
-
Merahasiakan sedekah untuk menghindari riya’
-
Tidak menyebut-nyebut sedekah yang telah diberikan
Penutup
Sedekah, sekecil apa pun bentuknya, memiliki nilai besar dalam pandangan Islam. Dengan niat yang benar dan dilakukan sesuai adab, sedekah dapat menjadi investasi akhirat yang tak ternilai. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk terus berbuat kebaikan dan menjadi bagian dari orang-orang yang gemar bersedekah.
Wallahu a’lam.