
IslamicWritings – Islam adalah agama yang sempurna, hadir sebagai petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia. Menjadi seorang Muslim adalah nikmat yang luar biasa karena kita menerima hidayah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Namun, keimanan seseorang bukan sesuatu yang otomatis terus bertahan. Dalam keadaan tertentu, iman bisa sirna jika seseorang melakukan tindakan yang bertentangan dengan pokok-pokok ajaran Islam.
Dalam buku “Memurnikan Laa Ilaha Illallah” karya Muhammad Saiq dan tim, dijelaskan bahwa ada 10 perbuatan utama yang dapat menyebabkan seseorang keluar dari Islam. Berikut adalah uraian lengkapnya:
1. Menyekutukan Allah (Syirik)
Syirik adalah dosa terbesar dalam Islam. Ia terjadi ketika seseorang mempersembahkan ibadah, doa, atau keyakinan kepada selain Allah. Dalam Surah An-Nisa ayat 116, Allah menyatakan bahwa dosa syirik tidak akan diampuni jika tidak bertaubat:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan-Nya, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya…” (QS. An-Nisa: 116)
2. Mengangkat Perantara dalam Beribadah
Menganggap sesuatu—baik manusia, benda, atau makhluk gaib—sebagai perantara kepada Allah dalam ibadah, bisa menjurus kepada syirik. Sebab dalam Islam, hubungan antara hamba dan Tuhannya bersifat langsung, tanpa perantara.
3. Tidak Mengkafirkan Orang yang Jelas Berbuat Syirik
Seseorang yang tidak menganggap syirik sebagai kekufuran, atau ragu terhadap kekafiran orang yang menyekutukan Allah, telah menyimpang dari ajaran pokok Islam. Ini termasuk bentuk relativisme aqidah yang membahayakan iman.
4. Mengutamakan Hukum Thogut daripada Syariat Allah
Ketika seseorang menolak hukum Allah dan lebih memilih sistem selain Islam, baik dalam urusan hukum, ekonomi, maupun sosial, hal itu bisa menjadi pembatal keislaman. Sikap ini menunjukkan penolakan terhadap otoritas Allah sebagai pembuat hukum sejati.
5. Membenci Sunnah Rasulullah SAW
Kebencian terhadap ajaran Rasulullah—baik dalam bentuk penolakan, pelecehan, atau penolakan terhadap hukum Islam—dianggap sebagai kekufuran. Dalam QS. Muhammad ayat 28, Allah berfirman:
“Yang demikian itu karena mereka mengikuti hal yang membuat Allah murka dan membenci keridhaan-Nya, maka Allah menghapuskan amal-amal mereka.”
6. Mengolok-olok Islam
Mengejek ajaran Islam, seperti hukum Allah, ayat-ayat-Nya, atau Rasul-Nya, meskipun dalam bentuk candaan, merupakan tindakan yang sangat berbahaya. Dalam QS. At-Taubah: 65-66, Allah menegur dengan tegas mereka yang mempermainkan agama.
7. Mempelajari dan Mengamalkan Sihir
Sihir dilarang keras dalam Islam. Orang yang mempelajari dan menggunakannya untuk tujuan apapun bisa jatuh dalam kekufuran. QS. Al-Baqarah: 102 menjelaskan bagaimana sihir membawa manusia pada kehancuran, baik di dunia maupun akhirat.
8. Mendukung Musuh-Musuh Islam
Memberikan dukungan kepada orang-orang musyrik atau yang memusuhi Islam—baik secara politik, ekonomi, atau militer—dapat menghapuskan keislaman seseorang. Dalam QS. Al-Maidah: 51, Allah memperingatkan agar umat Islam tidak menjadikan musuh-musuh-Nya sebagai sekutu.
9. Menolak Mengikuti Ajaran Nabi Muhammad SAW
Mengikuti Nabi Muhammad SAW adalah syarat utama dalam keislaman. Barang siapa mencari ajaran lain selain yang beliau bawa, tidak akan diterima amalnya. Hal ini ditegaskan dalam QS. Ali Imran: 85:
“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali (agama itu) tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.”
10. Berpaling dari Islam secara Sengaja
Orang yang menolak mempelajari atau mengamalkan ajaran Islam, serta berpaling dari Al-Qur’an dan sunnah, telah melakukan tindakan yang sangat berbahaya. Dalam QS. As-Sajdah: 22, Allah menyebut orang seperti ini sebagai golongan paling zalim dan berhak mendapat hukuman berat.
Penutup
Kesepuluh poin di atas merupakan pengingat serius bahwa keimanan bukan hanya soal pengakuan lisan, tetapi harus dijaga dengan pemahaman, sikap, dan tindakan yang sesuai dengan ajaran Islam. Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang membatalkan keislaman, dan diberikan kekuatan untuk tetap teguh di atas jalan kebenaran.